KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan di Hotel Utami Jl.Raya Juanda Sidoarjo.

Praktik kerja lapangan ini kami susun untuk memenuhi salah satu penunjang dalam kegiatan kampus di Universitas Muhamadiyah Sidoarjo, Jurusan Teknik Informatika. Akhirnya kami sebagai penyusun menyadari, bahwa dalam proses penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan do’a restu dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami selaku penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Hindarto, S.Kom., M.T. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Yuliana Vindawati, S.T. selaku kepala jurusan Teknik Informatika

Ir. Sumarno, M.M. Selaku dosen pembimbing.

Rekan-rekan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang selama ini banyak membantu serta memberikan dukungan kepada kami.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Praktik Kerja Lapangan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Kami berharap laporan praktik kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sidoarjo31, Januari 2010

Penyusun

LEMBAR PENGESAHAAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SISTEM JARINGAN KOMPUTER

HOTEL UTAMI

Disusun Oleh:

Suyono : (08.10802.00116)

Achmad Luqman Al hakim : (08.10802.00117)

Dilaksanakan: 10 nopember 2010 – 10 desember 2010

Disahkan Oleh:

Dosen Pembimbing Pembimbing PKL

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

(Ir. Sumarno, M.M.) (Handrik Fajar Negara)

Mengetahui:

General Manager

Hotel Utami

Ir. Sugiarto

DAFTAR ISI



i

ii

iii

iv

1

1

1

1

2

2

2

2

3

5

5

6

6

7

9

11

13

15

12


HALAMAN JUDUL ……………………………………………………........

LEMBAR PERSETUJUAN .......................... .………………………..….......

LEMBAR PENGESAHAN .......................... .………………………..….......

KATA PENGANTAR………………………………………………..……....

DAFTAR ISI…………………………………………………………..….......

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah…………………..…………..…….....

1.2 Rumusan Masalah.………………………..………..........……

1.3 Batasan Masalah……………………….……….……..……….

1.4 Tujuan Praktik Kerja Lapangan………….……………..……..

1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan………….……………..……

1.5.1 Bagi Perusahaan/ Intansi………………………………………….

1.5.2 Bagi Perusahaan yang bersangkutan…………………………

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................

2.1 Sistem Jaringan Komputer…………………..........….....…….

2.2 Manfaat Jaringan Komputer..………………............................

2.2.1 Jaringan untuk perusahaan…………..............….…….

2.2.2 Jaringan untuk umum........…………..........….....…….

2.3 Macam Jaringan Komputer………………..........……....…….

2.3.1 LAN....................................…………..........…....…….

2.3.1 MAN...................................…………..........…....…….

2.3.1 WAN...................................…………..........…....…….

16

17

17

2.4 Topologi Jaringan Komputer……………………......................

2.4.1 Topologi Fisik…………………………..........................

Topologi Star ……….............………………..

18

19

20

21

21

22

22

25

26

29

31

32

36

37

38

39

40

40

41

43

43

44

44

44

44

45

46

47

49

Topologi Ring.......……………………………

Topologi Bus ………………….........………..

Topologi Mesh…….………………………….

Topologi Hybrid ………………………..…..

Topologi Logika ……………………………….……..

Media Transmisi ……………………………………..……….

Bounded Media …………………………….………...

Unbounded Media………………………….………….

2.6 Protokol dan Standart Komunikasi Data …….........……….....

2.6.1 Protokol TCP/IP……………………………………..…

2.6.2 Prokol NetBIOS………………………………………..

2.7 Perangkat Lunak Jaringan…………………………............….

BAB III Gambaran Umum Hotel Utami

3.1 Sejarah Hotel Utami

3.2 Struktur Organisasi

3.2 Metode Literatur

3.4 Metode Wawancara

BAB IV memfungsikan wirelesslan sebagai access point (ap) . . . .

4.1 Wirelesslan Sebagai Access Point (AP) ………………………….

4.2 LAN (LOCAL AREA NETWORK) ....................................................

4.2.1 LAN Setting................................................................

4.2.2 DHCP Setting .............................................................

4.5 Filtering................................................................................

4.6 Wireless ..................................................................................

4.6.1 General ........................................................................

4.6.2 Advanced ......................................................................

4.6.3 WPA (Wi-Fi Protected Access) .....................................

4.6.4 802.1x ................................................................................

4.6.5 WEB (Wired Equivalent Privacy ......................................

4.6.6 WDS (Wireless Distribution System) ................................

BAB IV PENUTUP..............................................................................................

5.1 Kesimpulan..................................................................................

5.2 Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...…………………………………….......…………….

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. Dengan mengikuti praktek kerja lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya.

Pelaksanaan praktek kerja lapangan diberbagai perusahaan dan instansi akan sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu pengetahuaan, keterampilan dan pengalaman. Praktek kerja lapangan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1 teknik informatika di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Melalui praktek kerja lapangan ini mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat menambah pengetahuaan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.

Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai mata kuliah di jurusan teknik informatika Universitas Muhammdiyah Sidoarjo dapat secara langsung dipraktekkan di Utami Hotel terutama yang berhubungan dengan komputer. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori yang dipelajari sama dengan yang ditemui didalam prakteknya sehingga teori tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar bagi perwujudan praktek. Oleh karena itu untuk memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek, maka mahasiswa diharuskan menjalani praktek kerja lapangan di instansi pemerintah atau perusahaan swasta sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum menyelesaikan studinya.

Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas maka banyak perguruan tinggi berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan menyediakan sarana-sarana pendukung agar dihasilkan lulusan yang handal.

Dalam rangka itulah maka lembaga program S1 teknik informatika Universitas Muhammadiyah sidoarjo mewajibkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktek kerja lapangan. Sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

1.2 Perumusan Masalah

Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis meninjau hanya pada bagian Jaringan Komputer di Utami Hotel Sidoarjo, terutama mengetahui lebih lanjut tentang Jaringan dan Sistem Operasi yang digunakan Utami Hotel untuk membantu sistem informasi manajemen yang ada di dalam perusahaan.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yang diajukan, sebagai berikut:

1. Observasi penelitian dan pembelajaran kami pada perusahaan Utami Hotel

Sidoarjo tentang perkembangan teknologi yang digunakan pada perusahaan tersebut.

2. Pengamatan yang dilakukan selama ini tentang pemakaian sistem operasi yang ada di perusahaan dalam menunjang operasional di Utami Hotel Sidoarjo.

1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Muhammdiyah Sidoarjo (UMSIDA) adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menerapkan teori ilmiah yang telah dipelajari dari bangku perkuliahan terhadap objek yang diteliti di perusahaan.
  2. untuk mempelajari kondisi / mekanisme di perusahaan, sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia industri yang sekarang ini semakin berkembang dan maju pesat.
  3. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa/i.
  4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi S1 teknik informatika Universitas Muhammdiyah Sidoarjo

1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i Universitas Muhammdiyah Sidoarjo mempunyai manfaat tersendiri. Adapun manfaat yang akan dicapai dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan tersebut adalah :

  1. Bagi Perusahaan / Instansi :

a. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah begitu pesat dalam perkembangan usaha dikemudian hari.

b. Dapat menjalin kerja sama antara perusahaan dengan dunia pendidikan terutama dalam menyalurkan tenaga kerja profesional.

c. Bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sumber daya manusia yang berpotensi dan bermutu.

  1. Bagi mahasiswa yang bersangkutan :

a. Untuk mempelajari secara mendalam bagaimana situasi kerja di perusahaan, sehingga kita dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat kita terjun langsung ke dunia industri yang sekarang ini semakin berkembang dan maju pesat.

b. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercaya oleh instansi / perusahaan kepada mahasiswa.

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Sistem Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources).

Komputer – komputer yang terhubung dalam suatu jaringan dapat berbagi data dalam berbagai bentuk dan perangkat, antara lain :

a. Menghubungkan unit – unit komputer yang terpisah agar dapat saling bertukar informasi.

b. Memakai bersama (share) sumber daya dan peralatan – peralatan pada sistem komputer, misalnya : database, printer, grafik, mesin fax, modem, hardisk dan perangkat keras lainnya.

c. Integrasi sistem informasi sehingga antara sub sistem akan terhubung.

d. Meningkatkan distribusi dan kemampuan akses.

e. Meningkatkan sistem keamanan, baik terhadap kerusakan data maupun pihak – pihak yang tidak berwenang.

2.2 Manfaat Jaringan Komputer

2.2.1 Jaringan untuk perusahaan

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas dan media komunikasi.

Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.

Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.

Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.

Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.

2.2.2 Jaringan untuk umum

Apa yang telah diulas di atas bahwa minat untuk membangun jaringan komputer semata-mata hanya didasarkan pada alasan ekonomi dan teknologi saja. Bila komputer mainframe yang besar dan baik dapat diperoleh dengan harga murah, maka akan banyak perusahaan yang menggunakannya.

Jaringan komputer akan memberikan layanan yang berbeda kepada perorangan di rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan pada perusahaan seperti apa yang telah diulas di atas. Terdapat tiga hal pokok yang mejadi daya tarik jaringan komputer pada perorangan yaitu:

a) Akses ke informasi yang berada di tempat yang jauh

b) Komunikasi orang ke orang

c) Hiburan interaktif.

Ada bermacam-macam bentuk akses ke infomasi jarak jauh yang dapat dilakukan, terutama setelah berkembangnya teknologi internet , berita-berita di koran sekarang dapat di download ke komputer kita melalui internet, dan tidak hanya itu sekarang kita dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet, bisnis yang dikenal dengan istilah electronic commerce (e-commerce) ini sekarang sedang berkembang dengan pesat .

Dengan menggunakan internet kita juga dapat melakukan komunikasi orang ke orang , fasilitas electronic mail (e-mail) telah dipakai secara meluas oleh jutaan orang. Komunikasi menggunakan e-mail ini masih mengandung delay atau waktu tunda.

Video conference atau pertemuan maya merupakan teknologi yang memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay. Pertemuan maya ini dapat pula digunakan untuk keperluan sekolah jarak jauh, memperoleh hasil pemeriksaan medis seorang dokter yang berada di tempat yang jauh, dan sejumlah aplikasi lainnya.

Video on demand merupakan daya tarik ketiga dari jaringan komputer bagi orang per orang dimana kita dapat memilih film atau acara televisi dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita.

2.3 Macam Jaringan Komputer

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point

Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan mengabaikannya.

Jaringan point to point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point to point.

Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.

Jarak antar prosesor

Prosesor di tempat yang sama

Contoh

0,1 m

Papan rangkaian

Data flow machine

1 m

Sistem

Multicomputer

10 m

Ruangan

100 m

Gedung

Local Area Network

1 km

Kampus

10 km

Kota

Metropolitan Area Network

100 km

Negara

Wide area Network

1.000 km

Benua

10.000 km

Planet

The Internet

Tabel 2.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak

Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.

2.3.1 unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman Local Area Network

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.

Gambar Dua jenis jaringan broadcast.

Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast. Gambar 2.1 menggambarkan dua diantara topologi-topologi yang ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel linier), pada suatu saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk tidak mengirimkan apapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin atau lebih ingin mengirikan secara bersamaan, maka diperlukan mekanisme pengatur, mekanisme pengatur dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman.

Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.

Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis alokasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).

Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.

2.3.2 Metropolitan Area Network

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan. Setiap bus mempunyai sebuah head end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.

Gambar 2.2 Arsitektur MAN DQDB

2.3.3 Wide Area Network

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.

Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga circuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.

Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node / intermidiate system / data switching exchange dan sebagainya.

Gambar 2.3 Hubungan antara host-host dengan subnet

Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 2.3 setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.

Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan router dan saluran-saluran komunikasi yang memindahkan paket dari host tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lain sehubungan dengan pengalamatan jaringan.

2.4 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam suatu jaringan atau menyatakan tata letak serta struktur hubungan antar komponen – komponen dalam suatu sistem jaringan. Topologi jaringan berkaitan dengan mekanisme yang digunakan untuk mengelola cara suatu station mengakses jaringan, sehingga tidak terjadi konflik. Prosedure ini disebut acces method.

Topologi jaringan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

2.4.1 Topologi Fisik

2.4.1.1 Topologi Star

Topologi ini adalah topologi yang paling populer, dimana tiap node dihubungkan kesatu titik pusat melalui hubungan point to point. Titik pusat ini seringkali dinamakan dengan berbagai nama tergantung arsitektur logika yang digunakan, antara lain :

a. Hub dan Multipoint Repeater.

b. Titik pusat tersebut juga seringkali dikelompokkan berdasarkan aktifitasnya menjadi Passive dan Active.

a) Kelebihan :

1. Tiap node terisolir pada kabelnya sendiri, sehingga mudah untuk memutuskan suatu node tanpa mempengaruhi yang lain.

2. Organisasi secara hierarki memungkinkan mengatur lalu lintas data serta mengisolir kepadatan lalu lintas data serta mengisolir kepadatan lalu lintas data segmen tertentu saja.

b) Kekurangan :

Jika node pusat (Server) mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

2.4.1.2 Topologi Ring




Topologi secara fisik tertutup dan membentuk suatu hubungan point to point yang melingkar. Tiap node akan berfungsi sebagai repeater yang menerima sinyal dari node sebelumnya, memperkuat sinyal dan meneruskan ke node berikutnya.

a) Kelebihan :

1. Tiap repeater akan menduplikasi sinyal data, maka sangat sedikit degradasi sinyal yang terjadi.

2. Bila ada gangguan atau kerusakan pada salah satu node maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem itu.

b) Kekurangan :

1. Jika sambungan terputus dapat mematikan seluruh jaringan.

2. Karenan setiap node memiliki kemampuan fungsional sebagai repeater, maka peralatan jaringan ini menjadi lebih mahal

2.4.1.3 Topologi Bus




Pada topologi ini semua node dihubungkan ke media transmisi yang sama. Media transmisi memiliki bagian awal dan akhir secara fisik.

a) Kelebihan :

1. Biaya pengkabelan minimal.

2. pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu Workstation lain

b) Kekurangan :

1. Sukar untuk menangani kesalahan, karena tidak adanya suatu titik pusat distribusi.

2. Jika salah satu kabel putus, dapat mematikan seluruh segmen.

2.4.1.4 Topologi Mesh




Umumnya dikembangkan untuk jaringan dengan ruang lingkup yang luas, jarak antar node berjauhan.

a) Kelebihan :

1. Adanya jalur hubungan ganda antar node

2. Jika salah satu jalur putus, maka dapat digunakan jalur lainnya.

b) Kekurangan :

1. Tiap node membutuhkan interface card lebih dari satu.

2. Membutuhkan kabel yang lebih banyak.

3. Apabila terjadi kerusakan / gangguan pada node satu komputer akan mengganggu pada yang lainnya.

2.4.1.5 Topologi Hybrid




Topologi ini memungkinkan beberapa topologi digabungkan menjadi satu topologi yang besar.

a) Kelebihan :

1. Dapat mengkombinasikan keuntungan dan kerugian dari beberapa topologi yang berbeda.

2. Workgroup dapat lebih efisien dan lalu lintas data dapat diatur.

b) Kekurangan :

Peralatan pada satu topologi tidak dapat dipertukarkan dengan topologi lain tanpa perubahan perangkat keras.

2.4.2 Topologi Logika

Yaitu menguraikan perilaku komputer pada jaringan, yang didasarkan pada perjalanan data dalam jaringan atau sudut pandang operator manusianya. Topologi Logika hanya terdapat dua macam, yaitu

1. RING

2. BUS

2.5 Media Transmisi

Media transmisi data merupakan jalur transmisi data dari satu titik ke titik yang lain. Media transmisi terbagi menjadi dua macam, yaitu :

2.5.1 Bounded Media

Bounded Media adalah media yang mengalirkan data melalui suatu jalur fisik tertentu, yang termasuk golongan ini umumnya adalah media berbentuk kabel maupun serat optik.

Beberapa karakteristik yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media ini antara lain :

a. Resistance : ketahanan terhadap Electrical Magnetic Interference.

b. Bandwith : jangkauan frekuensi yang dapat diakomodasi oleh kabel maupun serat optik.

c. Attenuation : bagaimana kabel tersebut mengurangi kekuatan sebuah sinyal dengan bertambahnya jarak.

d. Cost : biaya pengkabelan.

e.

Jenis – jenis kabel :

a. Kabel Coaxcial

Kabel coaxcial adalah jenis kabel jaringan yang paling umum yang paling banyak digunakan untuk LAN, Kabel coaxial berisi kawat tembaga keras (kaku) sebagai intinya. Pelapis ini dilapisi lagi dengan konduktor silindris yang bentuknya seperti jalinan anyaman. Kemudian konduktor sebelah luar ditutup dengan pelindung plastik yang aman.

Gambar 2.9 Kabel Coaxial

Jenis – jenis kabel coaxcial yang umumnya digunakan untuk jaringan komputer adalah :

1. RG–8 dan RG–11 (hambatan 50 Ω) digunakan untuk Standart Ethernet 10base5 (thickwire).

2. RG–58 (hambatan 50 Ω) digunakan untuk Standart Ethernet 10base2 (thinwire).

3. RG–59 (hambatan 75 Ω) digunakan untuk kabel TV, untuk broardband Ethernet, dan digunakan dalam Standart IEEE 802.3.

4. RG–62 (hambatan 92 Ω) digunakan untuk pengkabelan ARCNet, dan terminal jaringan IBM SNA.

Untuk memasang pengkabelan jenis coaxcial dibutuhkan berbagai connector dan terminator jenis BNC.

b. Kabel Twisted Pair

Media ini dikenal karena telah banyak digunakan khususnya sebagai kabel telepon. Twisted pair terdiri dari pasangan kawat tembaga terisolasi yang dipilin menjadi satu dengan ketebalan rata – rata satu milimeter. Kawat ini dijalin dalam bentuk vertikal, bentuk yang digunakan untuk mengurangi interferensi elektris terhadap pasangan yang sama yang berdekatan. Dalam penggunaannya jenis pengkabelan ini terbagi menjadi dua macam:

1. Shielded Twisted Pair (STP).

Digunakan untuk IBM Token Ring dan Apple Local Talk.

2. Unshielded Twisted Pair (UTP).

Digunakan untuk Ethernet Standart 10BaseT, IBM Token Ring dan ARCNet. Perbedaan antara STP dan UTP terletak pada lapisan pelindung yang ada pada STP dan tidak ada pada UTP.

c. Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik semakin lazim digunakan seiring dengan tuntutan peningkatan kecepatan transmisi. Jenis kabel ini terdiri atas kaca tipis atau filamen plastik, kurang lebih selebar rambut manusia, dan dilindungi oleh bantalan plastik tebal dan selubung plastik luar. Kabel fiber optik menggunakan sinar laser bergetar dan bukan frekuensi elektronik untuk mengirim sinyal.

Penggunaan cahaya memberi keuntungan dibanding penggunaan listrik, sinyal cahaya dapat merambat lebih jauh, lebih cepat, dan lebih handal. Hal ini dikarenakan sinyal cahaya tidak. Kabel fiber optik dapat mengirim sinyal yang andal sejauh 10 kilometer, dengan kecepatan mendekati 100.000 Mbit/s.




Perbandingan antar jenis kabel diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Cable Type

Cable Cost

Installation Cost

EMI Sensitifity

Bandwith


UTP

Lowest

Lowest

Highest

Lowest


STP

Medium

Moderate

Low

Moderate


Coaxcial

Medium

Moderate

Low

Hight


Fiber Optik

Highest

Highest

None

Very Hight


Tabel 2.2 Perbandingan beberapa kabel

2.5.2 Unbounded Media

Yang tergolong dalam media transmisi ini adalah :

a. Microwave (gelombang mikro).

b. Radio (gelombang radio).

c. Laser (sinar laser).

d. Infra red (transmisi dengan sinar infra merah).

Karakteristik dari masing–masing media transmisi dapat dilihat pada tabel berikut :

Media

Coverage

EMI Sensitifity


Teresterial Microwave

Narrow Beam

Moderate


Satellite Microwave

Narrow or Broad Beam

Moderate


Radio

Broad Beam

Hight


Laser

Very Narrow

None


Infrared

Narrow or Broad Beam

None


Tabel 2.3 Karakteristik Media Transmisi

2.6 Protokol dan Standar Komunikasi Data

Yaitu kumpulan aturan atau prosedur yang mengendalikan pengoperasian unit–unit fungsional untuk melakukan hubungan komunikasi.

a. Komponen Protokol

1. Aturan atau prosedur

a) Mengatur pembentukan / pemutusan hubungan

b) Mengatur proses transfer data

2. Format atau bentuk

a) Representasi pesan

3. Kosakata (vocabulary)

a) Jenis pesan dan makna masing – masing pesan

Dalam bahasa pemrograman : (1) syntax, (2) grammar, (3) semantik.

b. Standarisasi Protokol (ISO 7498)

ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protokol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model. Protokol berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

OSI / RM dan 7 Layer Model :

Tujuan OSI/RM adalah menunjukkan bagaimana bagian – bagian dari suatu sistem komunikasi jaringan dapat bekerja sama.

Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protokol yang berbeda, masing–masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.

1. Application Layer : lapisan ketujuh standar OSI ini – lapisan yang bertugas untuk mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai

2. Presentation Layer : pada lapisan keenam standar OSI ini akan dilakukan konversi agar data/informasi yang dikirim dapat dimengerti oleh penerima. Selain itu juga dapat dimengerti oleh penerima. Selain itu juga dapat dilakukan kompresi dan enkripsi data agar keamanan data/informasi terjamin.

3. Session Layer : lapisan kelima standar OSI ini bertugas untuk memberikan pengontrolan terhadap kerja sama antar komputer yang sedang berkomunikasi.

4. Transport Layer : lapisan keempat standar OSI ini menjamin bahwa data yang diterima atau dikirim dari atau kesession layer dalam keadaan utuh, urut, tanpa duplikasi dan bebas dari kesalahan. Data yang diterima dari session layer kemudian akan dikirimkan ke network layer. Lapisan ini juga akan memeriksa apakah data telah sampai di tempat tujuan dengan baik.

5. Network Layer : lapisan ketiga standar OSI ini berfungsi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai ditempat tujuan dengan baik.

6. Data-link Layer : lapisan kedua standar OSI ini akan memberikan transfer data/informasi yang meyakinkan kepada lapisan fisik dalam bentuk paket yang dilengkapi dengan SYNC, error control dan flow control. Pada lapisan ini juga dilakukan persiapan untuk mengaktifkan, memelihara dan memutuskan suatu hubungan komunikasi; pendeteksian kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengiriman data dan pengendalian.

7. Physical Layer : lapisan pertama standar OSI ini berfungsi untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun, mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner,memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi.

Adapun macam – macam protokol yang umum digunakan dalam suatu jaringan adalah sebagai berikut :

2.6.1 Protokol TCP/IP

TCP / IP adalah singkatan Transmision Control Protocol / Internet Protocol. Pada saat ini, TCP / IP memiliki keunggulan sehubungan dengan kompatibilitasnya dengan beragam perangkat keras dan sistem operasi.

Tugas utama Transmission Control Protocol adalah menerima pesan elektronik dengan panjang sembarang dan membaginya ke dalam bagian – bagian berukuran 64K (ukuran bagian terakhir dapat lebih kecil). Dengan membagi pesan menjadi bagian – bagian, maka perangkat lunak yang mengontrol komunikasi jaringan dapat mengirim tiap bagian dan menyerahkannya ke prosedur pemeriksaan bagian demi bagian.

Internet Protocol (IP) mengambil bagian – bagian, memeriksa ketepatan tiap bagian, mengalamatkannya kesasaran yang dituju, dan memastikan bahwa bagian – bagian tersebut sudah dikirim dengan urutan yang benar. IP memiliki informasi tentang berbagai skema pengalamatan yang tepat berdasarkan sasaran yang dituju. Fasilitas ini memungkinkan TCP/IP kompatibel dengan beragam jenis jaringan yang berbeda – beda.

Sewaktu menyiapkan cara yang berbeda – beda. Dalam kenyataannya TCP adalah host bagi sejumlah kecil protokol :

a. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), memroses pesan teks yang hanya berisi rangkaian karakter ASCI (A-Z, angka, dan tanda baca keyboard standar) serta alamat sasaran.

b. File Transfer Protocol (FTP) adalah himpunan kaidah pemrosesan pesan yang lebih banyak yang digunakan untuk memroses pesan yang lebih kompleks, pesan yang memerlukan karakter non-ASCI, atau berisi karakter biner yang dapat dibaca oleh mesin. FTP juga dapat digunakan untuk mengotomatisasi pengiriman pesan misalnya mengirim batch pesan yang berbeda – beda setelah beberapa jam.

c. Telnet adalah himpunan kaidah yang memungkinkan personil yang berada di suatu komputer pada jaringan (dinamakan terminal lokal) mengakses dan menjalankan komputer lain pada jaringan (dinamakan terminal jarak-jauh).

Proses ini yang dinamakan akses jarak-jauh, lebih efisien ketimbang mengirim data dalam jumlah besar lewat jaringan. Telnet mengirim perintah keyboard lokal ke terminal jarak-jauh, dan mengirim tampilan layar jarak-jauh dari hasil perintah kembali ke terminal lokal.

TCP/IP digunakan oleh hampir semua sistem berbasis UNIX, Banyan VINES, Microsoft LAN Manager, dan NOVELL Netware.

AB III

TINJAUAN UMUM HOTEL UTAMI

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Utami Sidoarjo

Sejarah singkat Hotel Utami bermula pada tahun 1982, Bapak H M asikin,SH Msi dipercaya oleh pihak keluarga untuk memimpin perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa (Perhotelan) yang diberi nama Hotel Cendana. Pada waktu itu keadaan dan kondisi Hotel Cendana hanya memiliki 23 kamar dengan kondisi yang kurang menguntungkan. Dibawah kepemimpinan beliau maka dalam waktu satu tahun keadaan dan kondisi Hotel Cendana mengalami perubahan dan kemajuan yang lebih baik.

Dengan adanya kemajuan dan perkembangan pada Hotel Cendana maka pada tahun 1983 Beliau dipercaya lagi oleh keluarga untuk memimpin Hotel Lesmana yang juga milik keluarga, yang keadaan Hotel Lesmana ini sama dengan keadaan Hotel Cendana saat itu. Berkat kecakapan dan keuletan Beliau dalam memimpin Hotel Lesmana, maka dalam kurun waktu satu tahun kondisi dan keadaan Hotel Lesmana mulai ada perkembangan yang menguntungkan.

Berkat keberhasilan Beliau dalam memimpin Dua Perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang Jasa (Perhotelan), maka pada tahun 1984 pihak keluarga memberi kesempatan lagi untuk memimpin Hotel beserta administrasinya yaitu Hotel Tanjung. Pada saat itu citra Hotel Tanjung kurang baik dimata masyarakat dalam kurun waktu 2 tahun citra Hotel Tanjung kembali lagi seperti semula bahkan mengalami perkembangan yang lebih bagus.

Pada tahun 1986 Beliau mengadakan koordinasi untuk semua perusahaan milik keluarga tersebut dihimpun dalam satu group yang diberi nama “SURABAYA INN GROUP”. Pada tahun 1987 Beliau dipercaya memimpin Hotel Delta Permai menempati tanah milik TNI AL. Pada tahun 1993 keluarlah ijin mendirikan bangunan Hotel Berbintang tiga dengan jumlah kamar 224 rencana akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama membangun 92 kamar saja dimulai tanggal 27 Nopember 1993 yang berakhir tanggal 26 Januari 1995 Hotel tersebut diberi nama “HOTEL UTAMI”.

Hotel Utami terletak ditempat strategis yaitu di Jalan Raya Juanda hanya 5 menit dari lapangan terbang internasional Juanda dan 20 menit menuju pusat kota Surabaya dan 20 menit menuju Pusat Kerajinan Kulit Tanggulangin Sidoarjo.

. Melihat letak hotel yang strategis yaitu dekat dengan Juanda Airport sering digunakan oleh tamu lokal maupun tamu asing, Hotel Utami sebagian besar untuk aktifitas bisnis oleh Aparat Pemerintah maupun Swasta.

Fasilitas Hotel Utami :

1.Meeting Hall

Hotel Utami mempunyai 7 Hall yaitu:

1. Asri Hall kapasitas 250 Orang,

2. Fajar Hall kapasitas 60 Orang

3. Sentosa Hall kapasitas 60 Orang

4. New Hall kapasitas 90 Orang

5. Gita Loka Hall kapasitas 50 Orang

6. Garuda Hall kapasitas 30 Orang.

7.madinah Hall kapasitas 500 Orang

2. Kamar

Hotel Utami mempunyai 94 kamar yang terdiri dari

· Kamar Deluxe 25 Room Rate Rp. 254.610.-

· Kamar Junior 24 Room Rate Rp. 299.250.-

· Kamar Utami Suite 1 Room Rate Rp. 494.500.-

· Extra Bed Rp. 75.000.-

· 44 Room untuk Rombongan

3.COFFEE SHOP

Arum Manis coffee shop dan room service buka 24 jam menyediakan berbagai macam aneka masakan, Chinese food, European food dan Indonesia food dan akan memberikan kepuasan tersendiri.

4. MADINA FUNCTION HALL

Ruang pertemuan dengan kapasitas 500-600 orang, multi purpose dengan kapasitas 600 orang untuk kebutuhan pesta perkawinan. Tersedia acara akad nikah / siraman di Madina Convention Hall dengan kapasitas 500 orang.

5. BUSINESS CENTRE

Fasilitas modern business centre kami memberikan penawaran yang lengkap dan siap untuk membantu kelancaran business anda.

6. Laundry

7. VIP Room

8. Drug Store & Boutique

9. dan fasilitas penunjang lainnya

3.2. Struktur Organisasi

Sumber dan Metode Pengumpulan Data

3.3 Metode Literatur

Metode ini adalah usaha untuk memudahkan dalam melengkapi data dan memecahkan masalah yang mempunyai sumber refrensi bagi penulis dalam mengambil langkah mengatur dan melengkapi data yang bersifat umum. Melalui metode ini kami dapat mengetahui terlebih dahulu tentang definisi dan fungsi-fungsi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan suatu perusahaan, dengan mengumpulkan sumber data dari fungsi perangkat komputer yang belum kami ketahui sebelumnya serta mencari refrensi lain yang dapat kami gunakan untuk melengkapi penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

3.2.1 Metode Observasi

Metode ini dilakukan untuk membandingkan hasil laporan dengan literature yang ada serta hasil interview yang didapat. Melalui metode ini kami dapat mengetahui tentang kekurangan dan kelebihan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan suatu perusahaan, alasan-alasan mengapa memilih menggunakan perangkat tersebut dikarenakan dalam sistem pengoperasiannya lebih optimal.

3.4 Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara langsung ke narasumber yang bersangkutan. Kami banyak melakukan tanya jawab kepada Manager Utami Hotel tentang konsep jaringan dan program-program yang di gunakan di Utami Hotel. Melalui wawancara langsung ini kami banyak mendapatkan tambahan pengetahuan tentang konsep jaringan dan sistem komputerisasi yang ada disuatu perusahaan. Jadi kami dapat melihat dan membandingkan secara langsung tentang penerapan sistem komputerisasi di suatu perusahaan dengan teori pembelajaran sistem komputerisasi yang selama ini kami pelajari di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sistem jaringan pada Hotel Utami

pada system jaringan Sistem jaringan yang digunakan hotel utami adalah dengan menggunakan jaringan Local Area Network (LAN), yang ada diperusahaan hotel utami. Karna LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

20.jpg

4.2 Sistem Operasi pada Hotel utami

Sistem yang digunakan pada hotel utami dengan menggunakan Windows Xp propesional

Keunggulan Windows XP:
· Microsoft Windows XP memiliki stabilitas yang tinggi terhadap sistem yang dimilikinya.

· Aplikasi yang dijalankan pada system Windows XP dapat dijalankan oleh komputer lain melalui internet.

· Dengan menggunakan Remote Assistence kita dapat memonitor kerusakan komputer yang terjadi pada komputer lain dari jarak jauh melalui internet.

· Memiliki sistem keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi folder-folder khusus agar dapat digunakan oleh pemiliknya sendiri.

· Windows XP dapat digunakan untuk berbagi aplikasi secara real time ke seluruh dunia.


Kekurangan Windows Xp
· Pihak Microsoft sangat membatasi kenyamanan pemakaian terhadap sistem operasi Windows XP ini dimana setiap pengguna harus melakukan aktivasi pihak Microsoft pada periode-periode tertentu.
· Tidak adanya Java Virtual Machine seperti generasi-generasi Windows sebelumnya.

4.2 Jaringan Kabel Yang digunakan Pada Hotel Utami

khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

kabel3.jpg

OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.

Kita bahas dulu yang tipe straight

Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

kabel4.jpg

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.

kabel5.jpg

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross

Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

kabel6.jpg

LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

kabel7.jpg

urutan pin standar

Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

kabel8.jpg

urutan pin TIDAK standar

Tipe Cross


Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung?
Begini cara mudahnya:Ujung pertama:

  1. oranye muda
  2. oranye tua
  3. hijau muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. hijau tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua

Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:

  1. hijau muda
  2. hijau tua
  3. orange muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. orange tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua

Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer.

4.3 Wireles pada Hotel Utami

Yang digunakan pada wireless pada hotel utami adalah TD-W8960N 300M Wireless ADSL2+ modem router, 2T2R, 4 port, eXtended Range, Annex A, with ADSL splitter

3-IN-1 PERANGKAT
TP-LINK Wireless N ADSL2 + Modem Router (TD-W8960N) adalah All-in-One perangkat yang menggabungkan fungsi modem DSL kecepatan tinggi, 4-Port 10/100Mbps router NAT dan N titik akses nirkabel. The TD-W8960N dirancang untuk memberikan solusi satu atap untuk memperoleh dan berbagi akses Internet kecepatan tinggi melalui jaringan / kabel nirkabel.

AKSES INTERNET HIGH-SPEED
Mendukung standar ADSL terbaru untuk memberikan kinerja yang lebih tinggi (sampai dengan 24Mbps downstream dan 3.5Mbps upstream) dan lagi mencapai dari Internet Service Provider (ISP) Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM), maka TD-W8960N membawa serta kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada koneksi dial-up tanpa mengikat saluran telepon.
Perangkat ini juga mendukung TR-069, yang secara otomatis update firmware dan pengaturan lain ketika mereka menjadi tersedia dari ISP Anda.

BERBAGI MELALUI INTERNET WIRELESS
Sesuai dengan standar IEEE 802.11n draft, pengguna dapat membuat jaringan nirkabel dan mendapatkan hingga 15 X kecepatan dan 5X rangkaian produk 11g konvensional. Sekarang Anda dapat berbagi kecepatan tinggi DSL koneksi internet Anda, foto, musik, video, printer, Network Attached Storage (NAS) dan bahkan aplikasi memakan bandwidth seperti video HD streaming nirkabel yang tidak dapat diakomodasi oleh 11g produk, dari mana saja di Anda seluruh rumah atau bahkan halaman!
The TD-W8960N mendukung QoS untuk mengaktifkan VoIP halus / game IPTV streaming dan online lag-bebas.
Selain itu, perangkat ini termasuk Dual Active Firewall (SPI dan NAT) untuk membantu melindungi jaringan Anda dari serangan potensial dari Internet. Untuk mencegah akses yang tidak sah ke dalam jaringan nirkabel Anda, perangkat akan mendukung enkripsi terbaru termasuk WEP, WPA dan WPA2.

CEPAT AMAN SETUP
QSS atau Quick Setup Keamanan adalah fitur berguna yang memungkinkan pengguna untuk hampir seketika pengaturan keamanan mereka hanya dengan menekan tombol "QSS" tombol pada router nirkabel atau memasukkan Kode PIN pada kartu bersih, secara otomatis melakukan koneksi aman WPA2, langsung melindungi jaringan Anda. Dengan hanya satu klik tombol "QSS", secara otomatis membentuk koneksi aman WPA2 untuk keamanan yang solid di bawah satu menit.

KEEP DATA AMAN
Menampilkan fungsi IPSec VPN, TD-W8960N memungkinkan off-situs atau pengguna bepergian ke aman mengakses perusahaan jaringan pusat melalui Internet. VPN adalah singkatan dari Virtual Private Network, yang creats dienkripsi "terowongan" melalui Internet antara perusahaan jaringan pribadi dan pengguna bepergian jauh atau off-site.
Terowongan ini menggunakan "virtual" koneksi bukan sambungan, berdedikasi dunia nyata seperti leased line fungsi. Fitur IPSec VPN, TP-LINK TD-W8960N tidak lagi hanya nirkabel router ADSL modem, dapat bekerja sebagai VPN gateway, yang mendukung hingga 10 VPN IPSec terowongan secara simultan. Dengan demikian, pengguna dapat memungkinkan untuk privasi data lengkap untuk akses dan pertukaran data pengguna paling sensitif dari rumah ke jaringan perusahaan atau antar kantor cabang jauh dengan aman.

MUDAH UNTUK MENGGUNAKAN
Perangkat ini dilengkapi dengan CD dengan Setup Asisten Mudah yang membantu Anda langkah demi langkah untuk melengkapi koneksi Internet Anda, pengaturan jaringan nirkabel dan konfigurasi keamanan. Fitur ini memungkinkan bahkan pengguna pemula untuk setup produk router tanpa mengorbankan fitur kunci, hanya bermain CD AUTO-LARI dibundel agar jaringan Anda mengatur cepat

4.4 Setting pada TCP/IP Pada Hotel Utami

Selama ini sudah merasa cukup nyaman dengan koneksi internet melalui modem ADSL Speedy yang ada pada Hotel utami Yang digunakan untuk akses di internet.

Akhirnya diputuskan membeli sebuah Access Point, yang selanjutnya dengan pertimbagan dana yg terbatas, dibelilah sebuah Wireless Router TP-Link type TL-WR340G. Dipilihnya router ini, semata2 hanya karena harganya paling murah (Rp.250.000,-) dan sudah bisa dibilang cukup memadai untuk digunakan di hotel dengan jumlah client yang sedikit

Cukup mudah untuk men-seting dan meng-konfigurasi router ini dengan modem speedy, tinggal mengikuti panduan yang ada di dalam buku manualnya, sudah cukup untuk bisa digunakan akses ke internet.

Setelah menghubungkan modem + TP-Link router + laptop/PC dalam kondisi OFF, seperti gambar berikut:

Ada beberapa cara untuk melakukan setting router ini, dan saya pilih cara dengan menggunakan web browser. Untuk hotel utami

  1. Untuk bisa setting routernya, kita harus masuk ke web admin nya dengan mengetikan IP router di Web Browser, dan biasanya IP yang digunakan adalah: 192.168.1.1

  1. Ketika ditanya username & password, masukkan default username & password router (keterangannya ada di buku manualnya), biasanya, username: admin, password: admin
  2. Setelah masuk di web Administrasi router TP-Link, disarankan untuk mengganti IP router/TP-Linknya, karena modem ADSL nya sendiri biasanya di set dgn IP: 192.168.1.1
  3. Masuk ke menu: Network -> LAN ganti IP TP-Linknya, dalam hal ini, saya mengubah IP TP-Linknya menjadi: 192.168.1.1 dan Subnet Mask: 255.255.255.0
  4. Disarankan juga untuk mengganti password defaultnya dengan cara memilih menu: System Tools -> Password selain ada pilihan mengganti password, juga ada disarankan untuk mengubah username defaultnya.
  5. Restart TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
  6. Tunggu beberapa saat, dan untuk masuk ke halaman web admin router/TP-Link nya, gunakan IP yang baru: 192.168.1.1 dan masukan username & password yang baru
  7. Setelah masuk ke halaman administrator, pilih menu: Quick Setup dan ikuti langkah selanjutnya (klik tombol NEXT)
  8. Pada saat Choose WAN Connection Type, pilih Dynamic IP; klik tombol NEXT

  1. Pada halaman Wireless:
    1. Wireless Radio: Enable
    2. SSID: isi dengan nama ID yang akan di broadcast pada saat signal WiFi di pancarkan
    3. Region: Indonesia
    4. Channel: biarkan sesuai default yang ada (Dalam kasus saya, diganti dengan 11 ** channel yang biasa digunakan secara umum **)
    5. Mode: 54Mbps (802.11g)
    6. Next
    7. Finish
  • Selanjutnya, setting Gateway & DNS nya sesuai dengan setting SPEEDY, masuk ke menu: Network -> WAN
    1. Klik Renew pada bagian Gateway, dan isi dengan IP Modem: 192.168.1.1
    2. Pilih/checklist bagian Use These DNS Server
    3. Primary DNS: 202.134.1.10
    4. Secondary DNS: 202.134.0.155
    5. Save
  • Selanjutnya, setting untuk security routernya, agar tidak bisa digunakan oleh siap saja dengan memilih menu Wireless -> Wireless Setting (berikut ini contoh setting yang saya gunakan, anda bisa memilih setting yang berbeda dengan contoh di bawah ini)
    1. Beberapa setting sudah dipilih sesuai dengan setting sebelumnya
    2. Pilih/Klik Enable Wireless Security
    3. Security Type: WEP
    4. Security Option: Automatic
    5. WEP Key Format: Hexadecimal
    6. Key1: 1234567890 (bisa diganti); Key Type: 64bit
    7. Save
  • Sampai tahap ini, router sudah bisa digunakan, namun untuk lebih memastikan, ada beberapa hal yang bisa disetting terlebih dahulu sebelum router nya di REBOOT
  • Setting range IP Client DHCP pada TP-Link nya dengan memilih menu: DHCP -> DHCP Setting, isi range IP sesuai dengan yang dikehendaki, misal: Start IP Address: 192.168.1.2 & End IP Address: 192.168.1.100, klik SAVE
  • Cek juga setting Time dengan memilih menu: System Tools -> Time sesuaikan dengan timezone dan waktu anda, klik SAVE
  • Reboot router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
  • Router TP-Link anda siap digunakan. Cabut kabel LAN dari laptop/PC dan aktifkan WiFi nya, coba untuk search WiFi (SSID) router dan masukkan WEP yang telah di set pada saat melakukan koneksi ke router

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Selama melaksanakan kegiatan pkl pada PT. Hotel Utami di bagian penjualan barang dan jasa, penulis mendapat pengalaman-pengalaman baru yang menyenangkan dan juga mendapatkan pengetahuan tentang WirelessLAN Sebagai Access Point (AP). Dalam melaksanakan PKLl, penulis mendapat banyak masukan tentang bagaimana cara belajar dan bekerja di dalam suatu perusahaan. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang penulis dapatkan dari perusahaan tersebut, antara lain :

1. PT. Hotel Utami adalah salah satu badan usaha milik swasta yang bergerak dalam bidang pengadaaan barang dan jasa.

2. PT. Hotel Utami mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis, dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical dari pemimpin tertinggi kepada bagian-bagian di bawahannya sehingga tercipta suatu kesatuan perintah dan kesatuan komando.

3. Selama melakukan kegiatan pkl, penulis banyak mengetahui tentang prosedur dan tata cara dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu penulis juga dapat mengetahui bentuk-bentuk tugas yang dilaksanakan oleh masing-masing karyawan tentunya disesuaikan dengan bidang masing-masing.

5.2. Saran

Setelah melaksanakan PKL, dan melihat adanya kelebihan dan kekurangan pada berbagai pihak, maka penulis menyarankan agar :

1. Sebaiknya setiap mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan, agar dapat di tempatkan pada seksi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

2. Sebaiknya sumber daya manusia menyusun program kegiatan bagi setiap mahasiswa yang mengikuti praktek kerja lapangan di kantor PT. Hotel Utami, sehingga tidak ada mahasiswa yang menganggur pada waktu jam kerja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Moechammad Sarosa – 23299509 & Sigit Anggoro – 23299081, Jaringan Komputer (Data link, Network dan Issue), Teknik Sistem Komputer Elektroteknik Institut Teknologi Bandung 2000.

2. Stallings, W. Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company, 1985.

3. Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985.

4. Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 1996

5. Winarno sugeng, Instalasi WirelessLAN, Penerbit Informatika, Bandung, 2005

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM JARINGAN WIRLESS

HOTEL UTAMI

Dosen pengampuh: Ir. Sumarno, M.M




Oleh:

Suyono (08.10802.00116)

Achmad Luqman Al Hakim (08.10802.00117)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SIDOARJO

2011

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2011

LEMBAR PERSETUJUAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM JARINGAN KOMPUTER

HOTEL UTAMI

Disusun Oleh:

Suyono : (08.10802.00116)

Achmad Luqman Al hakim : (08.10802.00117)

Dilaksanakan: 10 nopember 2010 – 10 desember 2010

Disetujui Oleh:

Kajur Teknik Informatika

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Yulian Vindawati, S.T.

Categories:

8 Responses so far.

  1. Unknown says:

    boleh emailkan file wordnya atau pdf buat referensi
    thx
    nanda.arief10@yahoo.com

  2. Unknown says:

    mas boleh minta filde docx nya buat referensi
    terima kasih
    jauhararif7@gmail.com

  3. Unknown says:

    mas minta tolong donk di emailkan file wordnya,pleasee..
    terima kasih sebelumnya mas,
    ibrahimfahmi903@gmail.com

  4. Unknown says:

    kesini jg dong om dickykilatsandi@gmail.com
    makasih

  5. Unknown says:

    sangat mmbantu. bisa saya minta file dalam bentuk doc atau pdf ?
    diahsanti68@gmail.com
    terima kasih.

  6. mohon di share ya dalam format word atau pdf
    ke: mhd.khairuladha@gmail.com

  7. Unknown says:

    Tidak ada link downloadnya ya

  8. Unknown says:

    mas boleh minta file wordnya ?
    teguhsyrd@gmail.com

Leave a Reply